Kamis, 22 Januari 2015 @Lab. Matematika UIN Ar-raniry #ngawas.ujian
Malam ini, tak terasa sudah 40 hari berlalu
tanpa tatapan, pesan, dan alunan suara dari bibirmu
hampa.
biasanya setiap malam engkau kirimkan pesan dan nasehat
yang tak bosan-bosannya engkau ingatkan kami, anak-anakmu
yang jauh dari pandangan matamu
demi karir dan masa depan yang engkau persiapkan
tapi untuk apa karir,
jika dirimu tak dapat mencicipi jerih payahmu sendiri
tersadar dan tak perlu disesali
inilah takdir,
inilah yang terbaik bagimu dan bagi kami
dan inilah titipanmu kepada kami, anak-anakmu
dengan berbekal ilmu dan pendidikan yang engkau utamakan
pendidikan agama yang selalu dijunjung
semoga kami dapat menjadi kebanggaanmu, ayah dan ibu
kesuksesan kami adalah sebagian besar karena kalian, ayah dan ibu
karena kemurahan dan kebesaran hatimu
dalam mendidik dan membimbing kami
serta izin dan restu dari Sang Maha Pencipta
maka,
buah dari hasil yang ditanam ini adalah milikmu
selalu dan selalu akan menjadi milikmu
untukmu ibu dan ayah,
walaupun dunia kita telah berbeda
tapi doa kami akan selalu ada di setiap sujud kami, anak-anakmu
No comments:
Post a Comment