Mengenai
salat Dhuha, adakah ketentuan/sunah saat membaca surat pendek? Karena
saya mendapatkan jawaban yang berbeda. Seperti membaca surat Asy Syams
di rakaat pertama, dan Adh Dhuha di rakaat kedua; atau membaca surat
pendek apa pun. Mana yang benar? Lisa, Jakarta
Jawab:
Jawab:
Oleh Ahmad Sarwat – Jum, 12 Jul 2013
Pada dasarnya salat Dhuha sama seperti salat lain, kita boleh membaca ayat/surat apa saja setelah Al Fatihah. Tidak ada kewajiban membaca surat tertentu. Tetapi di dalam beberapa literatur fikih, para ulama memberi beberapa anjuran (bukan kewajiban) surat yang dibaca saat salat Dhuha. Antara lain:
1. Asy Syams dan Adh Dhuha
Ibnu Abdin al-Hanafi menyebutkan, dianjurkan membaca surat Asy-Syams dan surat Adh Dhuha dalam shalat Dhuha (Radd al-Mukhtar: 2/22). Dasarnya adalah hadis yang dikutip oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitab “Fathul Bari”:
Imam al-Hakim meriwayatkan hadis dari jalan Abu al-Khair dari Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk shalat Dhuha dengan membaca wasy-syamsi wa dhuhaha dan wadh-dhuha. (Fathul Bari: 3/55)
2. Al-Kafirun dan Al-Ikhlas
Di dalam kitab “Nihayatul Muhtaj” karya Imam ar-Ramli; salah seorang ulama bermazhab Syafii disebutkan, dianjurkan membaca dua surat Al Kafirun dan Al Ikhlas. Bahkan disebutkan bahwa kedua surat ini lebih utama dibaca ketimbang surat Asy-Syams dan Adh-Dhuha. (Nihayat al-Muhtaj: 2/112).
Sekali lagi, pemilihan surat-surat itu hanya anjuran yang sifatnya tidak wajib. Boleh diikuti, boleh juga membaca surat lain.
Ahmad Sarwat adalah pendiri Rumah Fiqih Indonesia yang juga dikenal sebagai penyusun buku "Seri Fiqih Kehidupan", "Seri Tanya Jawab Syariah", dan "Ensiklopedia Fiqih Indonesia". Saat ini Ahmad Sarwat juga masih menulis di website Rumah Fiqih Indonesia dan website pribadinya, www.ustsarwat.com.
Pada dasarnya salat Dhuha sama seperti salat lain, kita boleh membaca ayat/surat apa saja setelah Al Fatihah. Tidak ada kewajiban membaca surat tertentu. Tetapi di dalam beberapa literatur fikih, para ulama memberi beberapa anjuran (bukan kewajiban) surat yang dibaca saat salat Dhuha. Antara lain:
1. Asy Syams dan Adh Dhuha
Ibnu Abdin al-Hanafi menyebutkan, dianjurkan membaca surat Asy-Syams dan surat Adh Dhuha dalam shalat Dhuha (Radd al-Mukhtar: 2/22). Dasarnya adalah hadis yang dikutip oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitab “Fathul Bari”:
Imam al-Hakim meriwayatkan hadis dari jalan Abu al-Khair dari Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk shalat Dhuha dengan membaca wasy-syamsi wa dhuhaha dan wadh-dhuha. (Fathul Bari: 3/55)
2. Al-Kafirun dan Al-Ikhlas
Di dalam kitab “Nihayatul Muhtaj” karya Imam ar-Ramli; salah seorang ulama bermazhab Syafii disebutkan, dianjurkan membaca dua surat Al Kafirun dan Al Ikhlas. Bahkan disebutkan bahwa kedua surat ini lebih utama dibaca ketimbang surat Asy-Syams dan Adh-Dhuha. (Nihayat al-Muhtaj: 2/112).
Sekali lagi, pemilihan surat-surat itu hanya anjuran yang sifatnya tidak wajib. Boleh diikuti, boleh juga membaca surat lain.
Ahmad Sarwat adalah pendiri Rumah Fiqih Indonesia yang juga dikenal sebagai penyusun buku "Seri Fiqih Kehidupan", "Seri Tanya Jawab Syariah", dan "Ensiklopedia Fiqih Indonesia". Saat ini Ahmad Sarwat juga masih menulis di website Rumah Fiqih Indonesia dan website pribadinya, www.ustsarwat.com.
No comments:
Post a Comment