Monday, April 29, 2013

9 Tips for a Longer Life that You Shouldn’t Be Following



Extend Your Life
"Stop drinking coffee and alcohol." "Take an aspirin daily." How many times have you heard that advice for adding years to your life? Turns out, lots of long-held wisdom just isn't true. Read on to see which suggestions you should ignore and what actually ups longevity. Photo by Getty Images.

1. Lay off the java.
You've probably read that multiple cups of coffee a day can be bad for you (jitter city), but research published in the New England Journal of Medicine may prove the opposite. Male and female participants who had two or three cups a day and didn't smoke were 10% and 13% less likely, respectively, to have died during the 14-year-long study than those who never or rarely drank coffee. Men and women who drank a single daily cup were 6% and 5% less likely, respectively, to pass away. According to the researchers, more cups mean a lower risk of stroke, diabetes and heart and respiratory disease. But watch the cream and sugar-extra fat and calories could negate any longevity benefits.

Related: 8 Foods That Fight Stress and Anxiety.

2. Get eight hours of sleep every night.
While research suggests snoozing fewer than six or more than nine hours a night raises your mortality risk, "everyone has different sleep needs," says Shelby Harris, PsyD, director of the behavioral sleep medicine program at Montefiore Medical Center in Bronx, NY. So if you wake naturally after only, say, six-and-a-half hours a night, forcing yourself to reach eight hours won't lengthen your life. To learn how much sleep you need, try awakening without an alarm for a week, if you can swing it. If you feel good and have enough energy most of the day, you've found your ideal amount of rest.

3. Lower your body mass index (BMI).

According to a study published in the Journal of the American Medical Association, weighing a little more can lengthen your life span. Adults with a BMI that qualified them as overweight but not obese (that's between 25 and 29.9) were 6% less likely than all others in their age groups to die. While BMI isn't always an accurate measurement of a person's health risks, registered dietitian Jen Brewer, author of Stop Dieting and Start Losing Weight, says if the extra weight comes from muscle mass, you're more likely to have lower cholesterol levels and a better ratio of HDL (good cholesterol) to LDL (bad cholesterol). It may also lower your risk for life-threatening heart disease, stroke and diabetes. And that's good for staying alive.

4. Don't worry, be happy.
Actually, being a glass-half-empty kind of person may keep you kicking longer. In a study published in Psychology and Aging, 65- to 96-year-olds who thought life would get worse outlived those who anticipated better days ahead. "Our findings revealed that being overly optimistic was associated with a greater risk of disability and death within the following decade," says lead author Frieder R. Lang, PhD, of the University of Erlangen-Nuremberg in Germany. "Pessimism about the future may encourage people to take health and safety precautions."

5. Take a daily aspirin.
Popping that pill can help you live longer by preventing heart attacks, strokes and even cancer-right? "If you're a healthy, 45-year-old female, it may not make a difference," says Nieca Goldberg, MD, medical director of the Joan H. Tisch Center for Women's Health at New York University's Langone Medical Center in New York City. In fact, taking a daily aspirin can lead to bleeding, allergies and upset stomach. Ask your doctor if you can skip the pill, suggests Dr. Goldberg.

Related: 8 Environmental Beauty Hazards To Avoid

6. Drink 8 glasses of water a day.
Once believed to be the amount everyone needs for proper hydration, a longevity essential, a 2002 study from Dartmouth Medical School in Hanover, NH, debunked the 8X8 rule. As Dr. Goldberg explains, "there's no magic number of glasses," emphasizing it's more about getting fluids, not necessarily from straight-up H20. Herbal tea and juices are hydration helpers (though soda isn't), but fruits and vegetables (like celery and leafy greens) are an even healthier way to get your liquids.

7. Milk does the body good.
You're taught that drinking it by the glassful keeps bones healthy and prevents fatal injuries. Yet a 12-year-long Harvard study found that women who drink milk three times a day break more bones than women who drink less than one glass of milk per week. While lowfat dairy may agree with you, calcium is what's key for strong bones. You can get it from leafy greens, beans, vitamin D (sunshine!) and even lifting weights.

8. Cut out booze.
A daily glass of wine not only can help your heart but also add years to your life. University of Texas at Austin researchers found that moderate drinking, such as a small glass of wine (about four ounces) a day, reduces mortality among older and middle-aged adults. Dr. Goldberg says it's because heart disease is the leading killer of women, and wine is chockfull of antioxidants, which prevent serious sickness. So fill 'er up-without overflowing that glass.

Related: Anti-Aging Treatments For Your Youngest Skin Ever

9. Take a multivitamin.
Even though half of all adults pop one, the 2011 Iowa Women's Health Study found that women taking multivitamins don't live longer than those who get their nutrients from food alone. Only calcium supplements are linked to a lower death risk, with 37% of users dying compared to 43% of nonusers in the study. Researchers' conclusion: Get the vitamins and minerals from fruit and vegetables, not capsules.

Wednesday, April 24, 2013

Banyak Jalan Menuju Harvard

Kuliah di Harvard, Lewat Jalur Biasa atau Beasiswa?” Ini salah satu pertanyaan yang diterima Donny Eryastha saat dirinya diterima di program Master of Public Administration di Kennedy School of Government, Harvard University. Lelaki yang menerima gelar sarjananya di Universitas Indonesia ini mengaku heran dengan pertanyaan tersebut.

Pasalnya, banyak orang begitu mengagung-agungkan beasiswa untuk mewujudkan impiannya bersekolah di luar negeri. Padahal, banyak cara untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri dengan biaya yang minim pula.

Donny tidak memungkiri bahwa biaya pendidikan di luar negeri itu mahal sekali. Namun, melalui Indonesia Mengglobal, dia berpesan agar Anda yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri tak harus berhenti berusaha hanya karena gagal meraih beasiswa tertentu.

Jadi, jangan khawatir. Masih banyak jalan menuju Harvard, juga ke universitas lainnya di luar negeri. Simak informasi dan tips berikut ini dari Donny.

-----

"Tentang Beasiswa: Bagaimana Cara Membiayai Kuliah di Luar Negeri?"    “Kamu kuliah di Harvard jalur biasa atau jalur beasiswa?”
    “Dapat beasiswa dari mana, kok bisa kuliah di Harvard?”

Itu adalah beberapa contoh pertanyaan pertama yang sering orang sampaikan ke saya begitu mereka tahu saya pernah kuliah di Harvard. Semua pertanyaan sah-sah saja, tapi yang saya heran, kenapa pertanyaan-pertanyaan pertama selalu tentang beasiswa? Bukannya kalau kagum atau heran saya kuliah di Harvard harusnya yang ditanyakan adalah bagaimana caranya bisa diterima? Toh kalaupun sesorang dapat beasiswa belum tentu dia bisa diterima di Harvard. Di sebagian besar sekolah yang baik, seleksi penerimaan mahasiswa terpisah dengan seleksi untuk beasiswa. Tidak ada hubungannya kemampuan membayar seseorang dengan diterima atau tidaknya di sekolah.

Lebih umum lagi, saya juga melihat perhatian yang membabi buta pada beasiswa. Ada banyak mailing list beasiswa, website beasiswa, Twitter beasiswa dan sejenisnya, tapi sedikit sekali tempat berdiskusi tentang kualitas sekolah dan bagaimana cara diterima di sekolah yang baik.

Saya mengerti sekolah di luar negeri itu mahal sekali. Kalau kita membandingkan pendapatan per kapita orang Indonesia dengan biaya kuliah di luar negeri, sepertinya kuliah di luar negeri itu tidak mungkin dibiayai sendiri. Jadi harus dapat beasiswa. Maka wajarlah muncul pertanyaan-pertanyaan seperti tadi. Yang ingin saya luruskan melalui tulisan ini adalah kesalahan menaruh perhatian membabi buta terhadap beasiswa sehingga melupakan hal lain yang lebih penting. Saya juga ingin menjelaskan bahwa membiayai kuliah di luar negeri itu mungkin sekali, dan ada banyak caranya.

Berikut adalah dua prinsip yang harus selalu dipegang:

1. Fokuslah untuk bisa diterima di sekolah yang baik, bukan mendapatkan beasiswa.


 Prinsip utama dalam merencanakan sekolah di luar negeri adalah fokuslah untuk bisa diterima di sekolah yang baik, bukan mendapatkan beasiswa. Saya ulangi lagi: FOKUSLAH UNTUK BISA DITERIMA DI SEKOLAH YANG BAIK, BUKAN MENDAPATKAN BEASISWA. Saya ulangi sekali lagi: FOKUSLAH UNTUK BISA DITERIMA DI SEKOLAH YANG BAIK, BUKAN MENDAPATKAN BEASISWA.

Saya sering tercengang bagaimana banyak sekali orang bisa lupa bahwa dalam proses persiapan sekolah di luar negeri, tujuan utama seharusnya adalah dapat bersekolah di sekolah yang sebaik mungkin. Beasiswa hanyalah salah satu alat yang memungkinkan kita sekolah.

Saya umpamakan orang yang merencanakan sekolah ke luar negeri dengan seorang pria yang mencari istri. Saya umpamakan juga proses mendapatkan beasiswa dengan proses membeli mobil untuk menarik perhatian si calon istri. Fokus utama si pria seharusnya adalah memilih wanita yang akan dijadikan istri dan mengusahakan agar lamarannya diterima wanita tersebut, BUKAN membeli mobil agar dapat menarik perhatian wanita. Membeli mobil hanyalah suatu alat untuk menarik perhatian wanita, dan itu bukan satu-satunya alat. Memiliki mobil pun bukan jaminan lamaran si pria diterima wanita tersebut.

Fokus untuk mendapatkan beasiswa bisa berbahaya, karena:
a. Fokus pada beasiswa bisa membuat pelamar mengkompromikan kualitas pendidikan.
Ambil contoh seseorang yang berencana mengambil MBA di Amerika Serikat. Si pelamar ini fokus untuk mendapatkan beasiswa. Riset yang dia lakukan adalah mencari tahu beasiswa apa yang tersedia untuk program MBA di Amerika. Dari Google dia mendapat berbagai informasi.

Singkat kata si pelamar ini akhirnya berkuliah di Executive MBA Program Walden University. Padahal, universitas ini termasuk abal-abal. Padahal  (lagi), program-program MBA terbaik di Amerika juga memberikan beasiswa, cuma dia tidak tahu saja, karena dia terlalu fokus mencari beasiswa, bukan mencari tahu program-program mana saja yang terbaik baru kemudian mencari tahu cara membiayai kuliah di sana.

Contoh lain, beberapa beasiswa membatasi sekolah yang boleh dilamar, sesuai dengan anggaran beasiswa. Di Amerika Serikat misalnya, banyak sekali universitas swasta yang sangat baik (misalnya universitas-universitas Ivy League) yang biaya kuliahnya lebih mahal daripada universitas negeri. Betapa sedihnya saat seorang penerima beasiswa terpaksa memilih sekolah yang lebih buruk kualitasnya karena himbauan atau bahkan larangan si pemberi beasiswa.

b. Periode aplikasi sebagian beasiswa tidak cocok dengan periode aplikasi sekolah.
Ambil contoh seseorang yang berencana mengambil master di bidang ekonomi di Inggris di tahun 2013. Si pelamar ini fokus untuk mendapatkan beasiswa dulu baru melamar ke sekolah. Beasiswa yang paling umum untuk orang Indonesia adalah Chevening. Aplikasi Chevening untuk tahun 2013 dibuka dari Oktober sampai Desember 2012. Penerima beasiswa diumumkan pada bulan Maret 2013.

Sementara itu, sebagian besar universitas di Inggris memberlakukan sistem rolling admission, artinya aplikasi yang masuk akan langsung diproses dan hasilnya diumumkan segera. Tidak ada batas waktu aplikasi; aplikasi diterima dan diproses sampai seluruh kursi terisi. Semakin lama, kursi yang terisi semakin banyak. Untuk kuliah tahun 2013, kebanyakan universitas mulai menerima aplikasi bulan September 2012. Pada bulan Januari 2013, sebagian besar kursi di sekolah-sekolah terbaik (seperti Oxford, Cambridge, dan London School of Economics) sudah terisi. Jika si pelamar menunggu sampai Chevening mengumumkan hasil beasiswa, baru melamar sekolah, katakanlah paling cepat di bulan April 2013, hampir dapat dipastikan dia tidak akan diterima di sekolah-sekolah terbaik. Bukan karena aplikasinya tidak berkualitas, tapi karena semua kursi sudah terisi. Dia terlambat memasukkan aplikasi.

Katakanlah si pelamar juga tidak bermaksud melamar ke sekolah-sekolah terbaik. Pertama, Chevening mensyaratkan pengalaman kerja minimal dua tahun setelah lulus S1, sedangkan universitas sendiri tidak mensyaratkan hal ini. Kedua, seandainya si pelamar tidak mendapat beasiswa Chevening dan dia tidak jadi melamar ke sekolah karena itu, dia harus membuang waktu minimal satu tahun lagi sampai periode aplikasi beasiswa selanjutnya. Tidak ada jaminan juga tahun depannya dia akan mendapat beasiswa Chevening. Sampai berapa tahun dia harus menunggu sampai bisa mewujudkan mimpinya sekolah di Inggris? Padahal, kalau saja dia langsung  melamar ke beberapa sekolah di Inggris (tanpa menunggu dia dapat beasiswa Chevening atau tidak) kemungkinan besar dia diterima sekolah (karena dia melamar ke beberapa sekolah).

c. Beasiswa mensyaratkan ketentuan yang mungkin tidak sejalan dengan ketentuan sekolah dan minat pelamar.
Lembaga pemberi beasiswa selalu punya misi, misalnya ingin memberdayakan kelompok masyarakat tertentu. Maka wajar jika mereka lebih memprioritaskan, atau bahkan memberi kuota khusus, untuk kelompok tertentu, misalnya wanita, pegawai negeri, orang yang berasal dari Indonesia Timur, atau korban tsunami. Mereka juga memprioritaskan atau hanya memberikan beasiswa untuk bidang tertentu, misalnya studi gender, studi hak azazi manusia, pertanian, atau tata kelola sumber daya air. Tentu itu haknya si pemberi beasiswa mensyaratkan macam-macam.

Tapi bagaimana kalau profil si pelamar dan minatnya tidak cocok dengan ketentuan beasiswa? Ambil contoh seorang pria pegawai bank swasta, asal Jakarta, yang ingin mengambil MBA. Akan sulit baginya mencari beasiswa yang cocok. Apakah dia harus mengubah bidang studi pilihannya demi memperbesar kemungkinan mendapat beasiswa? Atau dia harus menunggu sampai ada beasiswa yang mensyaratkan profil yang cocok?

2. Ada banyak sekali cara untuk membiayai sekolah, bukan hanya beasiswa.
 Jadi kalau tidak dengan beasiswa, bagaimana caranya membiayai kuliah di luar negeri? Pertama, saya tidak pernah mengatakan ‘jangan cari beasiswa’. Beasiswa tetap merupakan salah satu sumber pembiayaan kuliah di luar negeri; yang saya katakan adalah fokuslah untuk dapat diterima di sekolah yang baik, dan usahakanlah berbagai sumber pembiayaan, termasuk dengan melamar secara strategis ke beberapa beasiswa.

Mari kita rinci berbagai alternatif pembiayaan untuk kuliah di luar negeri:

1. Beasiswa dari sekolah
 
Ambil contoh seorang yang ingin kuliah di Columbia University Graduate School of Journalism, Amerika Serikat, salah satu sekolah jurnalistik terbaik di dunia. Saya sama sekali tidak familiar dengan sekolah ini, tapi mampir sebentar saja di website sekolah ini, saya temukan daftar sekitar 100 jenis beasiswa yang ditawarkan sekolah sendiri untuk mahasiswanya.

Beasiswa ini biasanya dikelola langsung oleh sekolah, proses aplikasinya bersamaan dengan proses aplikasi sekolah, dan proses seleksinya dilakukan sendiri oleh sekolah (terpisah dari seleksi penerimaan mahasiswa). Kemungkinan besar, dari 100 beasiswa ini ada beberapa yang cocok dengan profil si pelamar. Yang paling penting adalah si pelamar harus diterima dulu di sekolah tersebut, sehingga dia bisa eligible untuk berbagai beasiswa tersebut.

2. Beasiswa dari luar sekolah

a. Beasiswa dari badan eksternal
Melanjutkan contoh kita, misalkan si pelamar mencari beasiswa lain yang disediakan pihak luar sekolah yang bisa dilamar calon mahasiswa jurnalistik dari Indonesia. Sebentar saja riset di internet, dia menemukan banyak beasiswa yang bisa dia lamar, seperti beasiswa Fulbright, Ford Foundation, USAID, Foreign Press Association, International Center for Journalists, dan lain-lain.

b. Beasiswa dari tempat kerja
Si pelamar pun bisa bernegosiasi ke tempatnya bekerja apakah mungkin ia disponsori untuk kuliah di luar negeri, baik berupa pembayaran uang kuliah, pembayaran seluruh atau sebagian gajinya saat dia sekolah, dan lain-lain.

3. Kerja paruh waktu

Kalau si pelamar diterima sekolah, saat dia mulai sekolah pun banyak cara membiayai kuliahnya, termasuk dengan bekerja paruh waktu. Dia bisa bekerja di sekolahnya sendiri misalnya sebagai teaching fellow, teaching assistant, researcher, assistant librarian, dan support assistant, Dia juga bisa bekerja di luar kampus misalnya sebagai penulis, penerjemah, tutor, researcher, bahkan profesi-profesi blue collar seperti pelayan, penjaga toko, pencuci piring.

4. Tabungan

Tentu saja si pelamar bisa membiayai sebagian biaya kuliahnya menggunakan tabungan pribadinya atau keluarganya.

5. Pinjaman (student loan)

Pelamar pun bisa mengambil pinjaman (student loan) yang periode cicilannya biasanya baru dimulai saat si peminjam sudah lulus dan bekerja, dan baru diharapkan lunas 10-20 tahun kemudian. Tidak semua orang yang kuliah di luar negeri tanpa beasiswa itu kaya raya. Mahasiswa asal Cina, India, dan Amerika Serikat sendiri berani mengambil pinjaman karena mereka tahu penghasilan mereka setelah lulus akan bisa meningkat signifikan. Anehnya, banyak calon mahasiswa Indonesia yang hanya berani menunggu beasiswa, entah sampai kapan, untuk mau kuliah. Padahal, orang-orang yang sama ini berani mengambil pinjaman untuk membeli harta seperti rumah atau mobil yang tidak akan meningkatkan potensi pendapatan mereka.

6. Donatur individu

Si pelamar pun bisa mendekati donatur individu yang potensial, misalnya alumni asal Indonesia dari sekolah yang ia tuju. Ia pun bisa melakukan kampanye pengumpulan sumbangan dari masyarakat luas. Saya sudah beberapa kali menyaksikan orang-orang yang mengumpulkan sumbangan agar bisa kuliah. Mereka sukses membiayai sekolahnya, dan setiap semester mereka memberikan laporan dan ucapan terima kasih bagi para donatur. Masih sangat sedikit orang Indonesia yang diterima di universitas-universitas terbaik dunia; jadi kalau anda sampai diterima, yakinlah, orang-orang akan bangga dan senang membantu anda.

-----

Jadi, ada banyak, banyak sekali cara untuk membiayai kuliah di luar negeri, tinggal tergantung usaha kita. Merefleksikan pengalaman pribadi, pada bulan Maret tahun 2010, saya berada di situasi di mana Saya diterima di enam universitas: Harvard, Columbia, Cornell, Chicago, New York University, dan London School of Economics, tapi belum mendapat satupun beasiswa. Sampai saat itu saya sudah melamar ke paling tidak 11 beasiswa: enam beasiswa internal Harvard Kennedy School, ditambah beasiwa eksternal seperti Fulbright (dua kali), Sampoerna Foundation (dua kali), Joint Japan-World Bank, dan lain-lain, saya sudah lupa apa lagi.

Saya tidak mendapat satu pun beasiswa ini. Selain itu, Saya pun sudah mendekati berbagai yayasan, walaupun Saya tahu mereka tidak menawarkan beasiswa. Akhirnya Saya mendapat beasiswa dari Rajawali Foundation. Saya tidak melamar ke beasiswa ini; Saya bahkan tidak tahu bahwa beasiswa ini ada. Harvard langsung mengalokasikan beasiswa ini begitu Saya diterima. Beruntung? Mungkin saja, tapi Saya lebih melihatnya sebagai hasil yang sesuai dengan usaha dan strategi yang optimal. Kalau Saya tidak meneruskan melamar sekolah saat ditolak beasiswa, mungkin sampai sekarang Saya belum sekolah.

Mencari sumber pembiayaan sekolah memang repot: menyita energi, waktu, dan pikiran. Tapi seperti yang dijelaskan di atas, caranya banyak. Apakah kita bisa mengatakan dengan jujur bahwa usaha kita untuk bisa kuliah di luar negeri sudah optimal? Anda harus luar biasa sial kalau tidak mendapat hasil sama sekali walau sudah mengusahakan semua cara yang dijelaskan di atas. Kalau masalahnya adalah ‘malas’,  Saya tidak ada komentar :)

Thursday, April 04, 2013

Pelanggaran Etika yang Bikin Orang ‘Ogah’ Nge-Gym

Mentang-mentang Anda berotot besar atau baru saja memenangkan kejuaraan binaraga atau body contest, bukan berarti Anda bisa seenaknya dan arogan saat latihan di gym. Ada beberapa etika di dalam gym, meski kadang tidak tertulis di dinding, yang harus member patuhi selama memanfaatkan semua fasilitas dalam gym.
Pelanggaran-Etika-yang-Bikin-Orang-Tidak-Betah-Nge-GymHampir di semua gym atau fitness center dapat ditemukan satu atau dua member telah melakukan perbuatan yang melanggar etika saat latihan di dalam gym. Tindakan tersebut sering dilakukan tanpa disadari dan sudah menjadi kebiasaan umum sehingga tidak merasa telah merugikan member lain.
Padahal jika Anda ditanya, kebiasaan buruk apa saja yang paling sering dianggap melanggar etika gym, maka Anda pasti bisa menjawab dengan cepat. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan buruk tersebut:

Bertelanjang Dada saat Latihan

Anda tidak sedang latihan di hutan tetapi di dalam sebuah komunitas yang beradab dan ada aturannya. Tak perlu Anda bertelanjang dada memamerkan otot-otot perut six pack atau dada Anda yang bidang kepada member lain khususnya member wanita. Bukan rasa kagum yang mereka tunjukkan, tetapi justru rasa kesal karena Anda tidak menghormati mereka. Gunakanlah kostum fitnes khusus atau minimal kaos singlet jika Anda tidak tahan panas.

Meninggalkan Bekas Keringat di Alat Latihan

Anda mau memakai bench yang basah kuyub keringat member lain? Tentu tidak bukan? Bayangkan bagaimana member wanita yang jijik saat akan memakai alat tersebut. Karenanya sudah menjadi kewajiban setiap member untuk selalu membawa handuk kecil saat latihan.
Gunanya bukan cuma untuk menyeka keringat tubuh saja, tetapi juga untuk menyeka cucuran keringat Anda yang tertinggal di alat latihan yang baru saja dipakai. Jika semua member mau melakukannya, nyaman sekali untuk berlatih bukan? Jangan lupa pula bawa dan gunakan deodorant jika Anda punya masalah bau badan.

Tidak Mengembalikan Alat Latihan pada Tempatnya

Jangan anggap remeh kebiasaan buruk ini. Member lain bisa frustasi hanya karena tidak menemukan dumbel atau pasangan lempengan barbel yang dibutuhkan untuk latihan. Belum lagi risiko member lain tersandung dumbel atau lempengan beban barbel yang diletakkan sembarangan diatas lantai. Meletakkan alat latihan kembali pada tempatnya tidaklah susah dan sudah menjadi sopan santun yang umum dalam gym. Anggap saja mengangkatnya kembali ke tempatnya menjadi bonus angkatan latihan Anda.

Beristirahat Terlalu Lama di Atas Alat Latihan

Jangan duduk beristirahat antar set di atas alat latihan. Banyak sekali member yang setelah kelelahan menuntaskan set pertama lalu duduk beristirahat di atas alat sampai beberapa menit sebelum kembali mulai latihan set kedua. Anda tidak pernah tahu jika member lain juga ingin segera latihan menggunakan alat tersebut. Tanpa diberitahu pun seharusnya Anda sadar diri memberi kesempatan member lainnya.

Berlatih Terlalu Lama dengan Satu Alat

Hampir sama dengan di atas, seringkali dijumpai member berlatih kardio di atas treadmill, sepeda statis, atau alat lainnya terlalu lama dan tidak memperdulikan member lainnya. Meski tidak ada tulisan batasan pemakaian di depan Anda, namun latihan seperti kardio sebaiknya dilakukan selama 30-45 menit saja. Jika ada member lain yang sudah menanti sebaiknya Anda segera sudahi atau berlatihlah dengan alat lain. Apalagi variasi latihan justru lebih bagus bagi perkembangan otot Anda.

Menunggu di Samping Alat yang Sedang Digunakan

Sebaliknya, daripada Anda mengulur-ulur waktu latihan dengan menunggu di samping alat latihan yang sedang dipakai member lainnya, lebih baik Anda latihan dengan alat-alat lainnya yang fungsinya melatih otot yang sama dengan alat yang Anda tunggu tersebut. Jika Anda tidak tahu alternatif pilihan alat yang lainnya, tanyakan pada instruktur atau personal trainer yang sedang bertugas.

Bermain Hape saat latihan

Di era orang sibuk berkirim pesan atau meng-update status dengan telepon genggam, kebiasaan tersebut tidak beretika jika Anda lakukan saat latihan. Adalah sangat mengganggu member lain jika Anda bermain telepon genggam sambil duduk diatas alat latihan, ngobrol gosip atau curhat panjang lebar memakai telepon genggam sambil latihan. Selain merusak kenyamanan member lain, Anda juga tidak akan maksimal berlatih.

Makan, Minum, dan Merokok di Ruang Latihan

Tentu saja Anda boleh minum di sela-sela latihan. Tapi pastikan minuman atau makanan (terutama minuman manis dan makanan cair) yang Anda bawa tidak tumpah diatas lantai atau alat latihan.
Tidak ada petugas yang bisa segera membersihkan tumpahan makanan dan minuman tersebut, akibatnya dapat mengganggu dan membuat licin pada lantai atau alat yang akan digunakan member lainnya.
Begitu pula dengan kebiasaan merokok. Apa yang ada dalam otak Anda? Anda sedang berada dalam pusat kebugaran dari sebuah komunitas pendukung gaya hidup sehat. Anda tidak bisa arogan seenaknya merokok sementara asapnya masuk ke dalam ruangan gym sehingga terhirup member lain yang sedang latihan.
Mencoba Menggoda Member Lain
Jika Anda tertarik dengan member lain yang sedang latihan, jangan sekali-kali mencoba mengajak bicara, apalagi sampai menggodanya. Mereka ada di gym bukan untuk mencari teman kencan, melainkan untuk fokus berlatih bagi dirinya sendiri. Hormatilah waktu latihan dan privasi mereka. Jika ingin lebih lanjut, lakukan setelah selesai latihan di luar gym. (aan)

Perawatan Kulit Wajah Menjelang Pernikahan

Persiapan pernikahan jangan sampai membuat lupa merawat diri. Agar cantik bersinar saat hari bahagia, perhatikan beberapa langkah perawatan wajah ini.

Perawatan dasar
Banyak wanita melupakan perawatan umum dan rutin seperti membersihkan wajah pada pagi hari, menggunakan tabir surya, pelembap, dan membersihkan wajah sebelum tidur. Padahal, itu semua merupakan kunci kulit yang sehat.

Selain itu, sebaiknya gunakan scrub wajah paling tidak seminggu sekali untuk membuang kulit mati yang tersisa. Lanjutkan kebiasaan baik seperti minum air 8-10 gelas sehari, tidur yang cukup, berhenti merokok dan banyak mengonsumsi sayur serta buah.

Perawatan tambahan
Perawatan tambahan idealnya dimulai sekitar 5 bulan sebelum menikah. Waktu yang cukup panjang tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan jangka panjang pada kulit. Ada dua hal yang perlu diperhatikan saat perawatan wajah. Pertama, memperbaiki masalah kulit seperti jerawat, noda pada kulit, atau kulit kusam. Kedua, meningkatkan penampilan kulit seperti memperbaiki tesktur kulit dan membuat kulit lebih cerah. Biasanya ada beberapa perawatan yang akan disarankan dokter kulit Anda selain penggunaan beberapa krim wajah secara teratur.

a. Peeling

Peeling atau pengelupasan kulit wajah sering ditawarkan sebagai salah satu perawatan menjelang nikah untuk membuat kulit terlihat lebih berkilau. Peeling dengan bahan kimia yang kerap ditawarkan di dokter kulit atau pusat kecantikan cenderung menimbulkan kulit kemerahan, karena itu paling lambat perawatan ini dilakukan setidaknya 2 minggu sebelum hari pernikahan.

b. Mikrodermabrasi
Salah satu perawatan lain untuk meremajakan kulit adalah dengan mikrodermabrasi. Metode ini menggunakan kristal halus yang berfungsi sebagai semacam scrub untuk mengangkat kulit mati sehingga kulit terlihat lebih cerah. Jika Anda berniat menggunakan perawatan ini, lakukan secara teratur sampai paling tidak 3 minggu sebelum Hari-H untuk hasil yang maksimal.

c. Facial
Facial berfungsi mengangkat komedo dan membersihkan kulit. Wajah kemerahan akibat pembersihan komedo dan jerawat merupakan efek umum yang muncul usai facial. Karena itu, lakukan facial yang ditutup dengan perawatan masker setidaknya seminggu sebelum Hari-H.

d. Cabut alis dan Rambut halus
Rambut halus di wajah seringkali menjadi pemandangan yang menganggu. Gunakan metode penghilangan bulu dengan laser (IPL) atau waxing untuk hasil yang maksimal. Lakukan paling tidak seminggu sebelum untuk menghindari efek iritasi usai perawatan.

Untuk cabut alis, tak ada salahnya Anda melakukannya di salon profesional. Sering kali perias pengantin tidak memiliki banyak waktu untuk memotong rapih alis Anda sehingga setelah rias wajah pengantin Anda dihapus, seringkali bentuk alis terlihat terpotong atau tidak rapih. 

e. Masker
Masker wajah merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Masker wajah bisa membuat kulit cerah alami dan mengangkat sel-sel kulit mati yang membuat kulit terlihat kusam. Anda bisa menggunakan masker wajah alami buatan sendiri dari buah-buahan atau masker yang tersedia di toko. Lakukan perawatan ini secara teratur paling tidak satu minggu sekali untuk hasil yang maksimal. Pilih masker yang sesuai dengan jenis kulit dan bisa membantu mengurangi masalah kulit Anda seperti jerawat atau kulit berminyak.

TIPS:
1. Konsultasikan dengan ahli kesehatan yang mengerti kondisi kulit Anda sebelum memilih perawatan. Jangan melakukan percobaan pada kulit Anda untuk menghindari masalah kulit.
2. Perawatan kulit umumnya tidak memberikan hasil instan. Lakukan perawatan secara berkala mulai dari paling tidak 3-6 bulan menjelang Hari-H.
3. Jika Anda memiliki kulit sensitif, sebaiknya minta perias Anda untuk melakukan tes make-up terlebih dahulu. Jangan sampai hari bahagia Anda terganggu karena reaksi kulit yang tidak cocok terhadap make-up yang digunakan.
4. Paling penting diperhatikan adalah jangan mengganti atau bereksperimen dengan wajah Anda satu bulan sebelum Hari-H. Walau banyak saran dan masukan dari teman atau kerabat sebaiknya lanjutkan perawatan wajah Anda jika sudah memberikan efek yang baik. Perubahan secara mendadak berisiko menimbulkan iritasi dan gangguan kulit yang membutuhkan waktu pemulihan cukup lama.
5. Terakhir, pastikan Anda bisa mengatur waktu dan masalah agar tidak menimbulkan stres. Stres memicu perubahan hormon yang berakibat kurang baik pada kulit. Di sela kesibukan mempersiapkan pernikahan, jangan lupa lakukan kegiatan relaksasi, yoga, atau olahraga ringan yang baik untuk membuat kulit sehat alami dari dalam.

Hal Kecil yang Sering Diabaikan Bagi Kesehatan

Ghiboo.com - Kebiasaan baik yang diajarkan orangtua terkadang hanya masuk telinga kanan dan keluar di telinga kiri. Sebaiknya, Anda jangan pernah menyepelekan hal-hal kecil yang sebenarnya amat baik bagi kesehatan Anda dikemudian hari.
Berikut ini beberapa fakta dari kebiasaan baik yang sering diajarkan orangtua sewaktu Anda kecil, seperti dikutip melalui majalah Cosmopolitan Indonesia, Senin (16/4).
"Oleskan air liur ke luka kamu."
Menurut penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit St. Bartholomew, Inggris, air liur mengandung nitric oxide dan ascorbate, yang berfungsi sebagai antimikrobial. Jadi, jika lain kali Anda terluka, jangan ragu untuk mengoleskan air liur terlebih dahulu.
"Air liur di pagi hari bisa menunjukkan tingkat kesuburan Anda."
Tingkat kesuburan tenyata bisa diketahui melalui air liur di pagi hari, karena masih belum terkontiminasi. Sebelum Anda berovulasi, tubuh akan mengalami apa yang disebut "gelombang estrogen" yang akan terdeteksi melalui kandungan air liur. Ini akan sangat membantu bagi Anda yang ingin segera hamil. Anda bisa membawa air liur Anda ke rumah sakit atau membeli alat tes khusus di apotek, seperti Fertile Focus.
"Jangan mandi malam-malam, nanti rematik!"
Mungkin hal ini lebih masuk ke mitos. Petuah ini sebenarnya lebih ditujukan untuk penderita rematik yang memang tidak disarankan untuk mandi malam-malam, apalagi menggunakan air dingin. Tetapi jika tubuh Anda sehat dan bugar, tak ada salahnya untuk mandi malam-malam.
"Ayo cuci tangan kamu sebelum makan."
Menurut penelitian, sekitar 80 persen penyakit ditularkan melalui kontak tangan dan bisa dicegah dengan hal sepele, yaitu mencuci tangan dengan sabun. Namun, jika Anda dalam perjalanan, maka hand sanitizer masih bisa diandalkan. Asalkan memilih hand sanitizer dengan kandungan alkohol paling tinggi (idealnya antara 60-95 persen).
"Jangan lupa gosok gigi sebelum tidur."
Jangan abaikan kegiatan sebelum tidur ini, karena menurut penelitian yang dilakukan oleh British Medical Journal yang melibatkan 11.869 orang dewasa dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun, sekitar 70 persen penderita sakit gigi ternyata juga mengidap sakit jantung. Hal ini disebabkan oleh apa yang disebut "chronic inflammation" yang mengakibatkan gangguan kronis pada syaraf-syaraf yang terkoneksi ke jantung.

Medical Check-Up yang Wajib Hukumnya

Ghiboo.com - Langkah pencegahan terhadap penyakit yang bisa dilakukan adalah mengenal kondisi tubuh sendiri.
Dari segi akurasi yang paling mudah adalah melakukan medical check up. Ada dua tujuan melakukan medical check up.
Pertama untuk mengetahui apakah saat ini tubuh kita memiliki penyakit. Kedua untuk mendeteksi penyakit yang berpotensi hadir namun saat ini belum terlihat," ujar Dr Ratih Purwarini, dokter sekaligus Medical Check Up Manager dari PacHealth@ThePlaza Medical Center, Jakarta.
Lalu bagian tubuh mana dulu yang perlu dicek pertama kali? Ratih menyarankan untuk melakukan general check-up.
Mulai usia 18 tahun mestinya seseorang sudah mulai memeriksakan kesehatannya meski kondisi tubuh segar bugar," saran Ratih.

Semakin dini abnormalitas diketahui semakin cepat penanganannya tentu akan semakin baik. Berikut tes yang perlu Anda lakukan.
Pemeriksaan fisik
etidaknya di usia 20-an Anda harus melakukan dua kali pemeriksaan fisik. Di sini yang dicek antara lain tinggi, berat, dan body mass index (BMI).

"Lewat physical examination ini akan diketahui kondisi tubuh, lalu lewat wawancara akan diketahui beberapa penyakit yang pernah dialami keluarga. Family history bisa ketahuan di sini. Selanjutnya baru disarankan untuk check up, selanjutnya sesuai kebutuhan," ujar Ratih.
Tekanan darah
Menurut Harvard Women's Health Watch, di bawah usia 55 perempuan lebih sedikit menderita hipertensi dibanding pria namun di atas usia itu risiko hipertensi pada perempuan meningkat.
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung bahkan stroke. Periksa kondisi tekanan darah Anda setidaknya dua tahun sekali atau lebih sering jika tekanan Anda di atas 120/80 mmHg.
Kolesterol
Rasio total kolesterol dibandingkan HDL kolesterol sangat penting. Jika jumlah kolesterol baik terlalu sedikit, risiko datangnya penyakit jantung koroner menjadi lebih tinggi.
Tingginya jumlah triglyceride (lebih dari 150 mg/dL) juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Periksalah kolesterol Anda setidaknya tiga tahun sekali. Jika Anda berisiko tinggi setahun sekali lebih baik.
Gigi
"Pemeriksaan gigi menjadi penting karena kalau giginya bermasalah bisa berakibat pada jantung," ujar Ratih. Jika terjadi infeksi pada gigi berlubang kuman yang berkumpul di lubang gigi bisa juga menyebar ke organ tubuh lainnya.
Untuk itu periksalah gigi setidaknya 6 bulan sekali. "Sehingga kalau ada masalah bisa segera diberikan perawatan," tutur Ratih.

Papsmear
Ratih menyarankan untuk melakukan papsmear tiga tahun setelah aktif secara seksual atau sudah 21 tahun. "Setelah itu harus dilakukan dua tahun sekali sampai usia 30 tahun. Kalau tidak ada masalah apapun selanjutnya periksakan tiga tahun sekali," saran Ratih.
Penyebab kematian terbesar wanita adalah penyakit jantung dan kanker. "Kanker itu ada banyak macamnya. Papsmear dilakukan untuk mengecek pintunya rahim. Makin muda usia seseorang, harus makin sering dicek," kata Ratih. (ins)
(Good Housekeeping Indonesia edisi Desember 2012)

Beasiswa ke Jepang untuk Anak SMA

Baru lulus SMA/sederajat juga bisa langsung dapat beasiswa. Ngitung-ngitung menghemat uang ortu and bisa keluar negeri, tanpa harus menunggu setelah S1.. Program beasiswa Mitsui-Busan menanggung studi kandidat sampai tahun 2019. Pasalnya, beasiswa ini meliputi studi selama 4 tahun di Jepang plus persiapan selama 1,5 tahun untuk mempersiapkan kandidat dengan kemampuan bahasa Jepang di Japanese Language School.
Jadi, jika tak bisa bahasa Jepang, jangan khawatir. Karena selain persiapan bahasa selama 1,5 tahun di Jepang, sebelum berangkat, penerima beasiswa akan menerima pelatihan selama dua bulan di Indonesia mengenai bahasa Jepang, budaya, sejarah dan kehidupan di Jepang.
Beasiswa ini meliputi tunjangan hidup sebesar 145.000 yen  per bulan selama 5,5 tahun, tiket pulang-pergi Indonesia-Jepang, tunjangan kedatangan sebesar 50.000 yen, biaya kursus bahasa, dan asuransi.
Program beasiswa ini diperuntukkan untuk para kandidat asal Indonesia yang sudah atau baru akan lulus SMA dan berusia kurang dari 20 tahun pada tanggal 12 April 2013. Untuk mendaftar, kandidat juga harus direkomendasikan oleh Kepala Sekolah SMA asal kandidat.
Kandidat dapat memilih jurusan di perguruan-perguruan tinggi favorit di Jepang, seperti Universitas Tokyo, Intitut Teknologi Tokyo, Universitas Keio, dan Universitas Waseda. Bidang studi yang ditawarkan dibagi ke dalam dua bidang besar, yaitu Ilmu Pengetahuan dan Teknik serta Ilmu Sosial, Bisnis dan Niaga. Program studi yang ditawarkan bisa dilihat di laman resmi Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang (Persada).
Pendaftaran dibuka pada tanggal 11 Maret 2013 dan ditutup tanggal 12 April 2013. Formulir aplikasi dan kelengkapan dokumen bisa dikirimkan ke:
Persada c/o Kampus Universitas Darma persada (Unsada)
Jl. Radin Inten II (Terusan Casablanca)
Pondok Kelapa, Jakarta Timur 13450
Indonesia
Telp: (021) 8647373
Fax: (021) 86900241
sumber: kompas.com

Info PPAN 2013

SELEKSI PERTUKARAN PEMUDA ANTAR NEGARA TAHUN 2013 :
1. Program, kriteria usia dan jenis kelamin :
SSEAYP/Kapal Pemuda ASEAN JEPANG  : 20 s.d 30 tahun (Laki-laki)
ICYEP/Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada : 18 s.d. 23 tahun (Perempuan)
IMYEP/Pertukaran Pemuda Indonesia-Malaysia : 23 s.d. 27 tahun (Laki-laki)
CHIYEP/Pertukaran Pemuda Indonesia-Cina  : 18 s.d 28 tahun (Laki-laki dan Perempuan)
2. Syarat Administrasi:
- Fotokopi ijazah SMA/sederajat    – Fotokopi KTP Aceh
- Pas Photo Ukuran 3×4 berwarna latar biru 2 lembar     – Surat Keterangan Belum Menikah
- Mengisi formulir
Download Formulir :
SSEAYP       ICYEP       IMYEP       CHIYEP
3. Kriteria Seleksi :
- Kemampuan Berbahasa Inggris (Writing and Speaking)     – General Knowledge
- Kemampuan seni budaya dan bakat       – Personality
4. Prosedur Seleksi dan Pendaftran :
- Pendaftaran & pengembalian berkas dibuka 02 – 11 April 2013 pukul 08:30 – 16:00 WIB (hari kerja)
di kantor DISPORA (Dinas Pemuda dan Olah Raga) Prov. Aceh (Ruang Kepemudaan)
Jl Gurami No. 18 Lamprit, Banda Aceh (belakang TRS/PKA) atau bisa dikirim via pos.
 - Masuskkann berkas persyarat dalam map (tulis nama, No. Hp & program yang dipilih)
 - Seleksi diadakan pada 13 – 14 April 2013. Lokasi di GOR (Gedung Olah Raga) Prov.  Aceh
(dibelakang Pante Pirak Swalayan Sp. Lima, Kuta Alam, Banda Aceh)
Note :
* Berkas yang tidak diterima panitia, tidak menjadi tanggung jawab panitia.
website: www.pcmiaceh.org                       facebook : PCMI Aceh                       twitter : @pcmiaceh
Cp : DISPORA : 085260065822      PCMI : 081281589832/089613778186
Be the next Aceh youth ambassador..!!!

Salam Purna Caraka Muda Indonesa Provinsi Aceh.