Pemilihan
universitas dapat dilakukan dengan melihat rangking di QS tentang top
universities rangking. “Strategi ini sangat efektif mengingat bila
universitas yang dipilih mempunyai rangking lebih baik akan dapat
menaikan penilaian” ungkap Dr. Muhammad nur, DEA, salah satu pemateri
dalam Workshop Pembinaan karir Dosen melalui Studi Lanjut Ke Luar Negeri
yang digelar di Gedung Soedarto Tembalang (17/11)
Nur pada saat menyampaikan kiat-kiat mendapatkan beasiswa Dikti untu melanjutkan sekolah ke Luar Negeri. “ada beberapa hal yang akan menjadi tolok ukur apakah pelamar beasiswa Dikti tersebut dapat di terima atau tidak, selain pilihan universitas juga ditentukan oleh statu kepegawaian, bila berstatus PNS akan mendapatkan bobot lebih besar dibandingkan dengan yang CPNS” ungkap Nur.
Pengelola beasiswa Dikti juga akan mempertimbangkan apakah pelamar diterim atau tidak dengan melihat apakah memiliki publikasi ilmiah di jurnal lokal, nasional dan juga internasional, selain juga persyaratan TOEFL dan IELTS sebagai salah satu bentuk penilaian tentang kemampuan dalam berbahasa inggris.. “para pelamar harus jeli untuk memilih negara-negara mana yang memiliki potensi untuk bisa diterima seperti Jepang, Taiwa dan Thailand” jelasnya. selaian itu calon penerima beasiswa juga harus mempersiapkan proposal penelitian dengan baik terlebih dahulu dengan memilih tema yang spesifik dan unik. “komunikasi dengan supervisor di universitas yang akan dituju juga sangat membantu dalam proses mendapatkan sekolah atau universitas yang baik” tandasnya. “mendapatkan supervisor dapat dilakukan dengan mencari informasi lewat website” jelas Dekan FMIPA Undip ini.
Nur yang juga punya pengalaman sekolah di Perancis menjelaskan Proposal penelitian mempunyai bobot sekitar 20 persen dari total nilai pelamar beasiswa tersebut diterima atau tidak. “komposisinya meliputi metodologi yang digunakan, topik penelitian dan juga originalitas penelitian” tutur mantan Pembantu Rektor Undip ini. Proposal riset adalah sebuah rencana aksi yang terdiri atas kunci-kunci penting dari suatu proses riset dan juga informasi bagi pembaca dalam mengevaluasi proposal riset. Siklusa tau pentahapan riset dilakukan melalui research question, hipotesis, Research Desaign, Measurement, data Colection, Data Analysis, generalization yang akhirnya akan menemukan sebuah gagasan tentang teori baru.
Saat melakukan wawancara juga menentukan, tahapan ini dipergunakan untuk menilai kecerdasan dan kekuatan kepribadian dari calon penerima. “terutama untuk mengukur kemampuannya melakukan adaptasi kuliah di Luar Negeri, jangan sampai baru menjalani beberapa waktu sudah tidak betah karena ingat dengan anak istri” jelasnya. “calon yang seperti itu tidak akan masuk kualifikasi selain motivasi utamanya untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri” paparnya.
Lebih jauh ia juga mengungkapkan tentang strategi memilih universitas diluar negeri dimana ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti lama studi, ketersediaan program studi, keahlian pengajar, reputasi akreditasi, lokasi kampus, cuaca, biaya studi, biaya hidup, sarana transportasi, asrama, metode program full/partime, waktu mulai program studi, jumlah mahasiswa asing, kesempatan tambahan seperti pendidikan anak dan peluang kerja paruh waktu.
Nur pada saat menyampaikan kiat-kiat mendapatkan beasiswa Dikti untu melanjutkan sekolah ke Luar Negeri. “ada beberapa hal yang akan menjadi tolok ukur apakah pelamar beasiswa Dikti tersebut dapat di terima atau tidak, selain pilihan universitas juga ditentukan oleh statu kepegawaian, bila berstatus PNS akan mendapatkan bobot lebih besar dibandingkan dengan yang CPNS” ungkap Nur.
Pengelola beasiswa Dikti juga akan mempertimbangkan apakah pelamar diterim atau tidak dengan melihat apakah memiliki publikasi ilmiah di jurnal lokal, nasional dan juga internasional, selain juga persyaratan TOEFL dan IELTS sebagai salah satu bentuk penilaian tentang kemampuan dalam berbahasa inggris.. “para pelamar harus jeli untuk memilih negara-negara mana yang memiliki potensi untuk bisa diterima seperti Jepang, Taiwa dan Thailand” jelasnya. selaian itu calon penerima beasiswa juga harus mempersiapkan proposal penelitian dengan baik terlebih dahulu dengan memilih tema yang spesifik dan unik. “komunikasi dengan supervisor di universitas yang akan dituju juga sangat membantu dalam proses mendapatkan sekolah atau universitas yang baik” tandasnya. “mendapatkan supervisor dapat dilakukan dengan mencari informasi lewat website” jelas Dekan FMIPA Undip ini.
Nur yang juga punya pengalaman sekolah di Perancis menjelaskan Proposal penelitian mempunyai bobot sekitar 20 persen dari total nilai pelamar beasiswa tersebut diterima atau tidak. “komposisinya meliputi metodologi yang digunakan, topik penelitian dan juga originalitas penelitian” tutur mantan Pembantu Rektor Undip ini. Proposal riset adalah sebuah rencana aksi yang terdiri atas kunci-kunci penting dari suatu proses riset dan juga informasi bagi pembaca dalam mengevaluasi proposal riset. Siklusa tau pentahapan riset dilakukan melalui research question, hipotesis, Research Desaign, Measurement, data Colection, Data Analysis, generalization yang akhirnya akan menemukan sebuah gagasan tentang teori baru.
Saat melakukan wawancara juga menentukan, tahapan ini dipergunakan untuk menilai kecerdasan dan kekuatan kepribadian dari calon penerima. “terutama untuk mengukur kemampuannya melakukan adaptasi kuliah di Luar Negeri, jangan sampai baru menjalani beberapa waktu sudah tidak betah karena ingat dengan anak istri” jelasnya. “calon yang seperti itu tidak akan masuk kualifikasi selain motivasi utamanya untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri” paparnya.
Lebih jauh ia juga mengungkapkan tentang strategi memilih universitas diluar negeri dimana ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti lama studi, ketersediaan program studi, keahlian pengajar, reputasi akreditasi, lokasi kampus, cuaca, biaya studi, biaya hidup, sarana transportasi, asrama, metode program full/partime, waktu mulai program studi, jumlah mahasiswa asing, kesempatan tambahan seperti pendidikan anak dan peluang kerja paruh waktu.
No comments:
Post a Comment